Humas SMPN 1 Bayan
Mengunakan Pakaian Adat Bayan memberikan kesan tersendiri bagi setiap pemakainya karenakain yang terbuat dari benang ditenun dengan tangan-tangan trampil para perempuan Bayan dengan memintal benang helai demi helai, teliti dan penuh kecintaan menghasilkan kain dengan berbagai corak warna-warni bagaikan bunga di taman sari menjadi perlambang identitas kebanggaan Masyarakat Bayan.
Jong Bayan adalah sebutan Pada Pakaian Adat Bayan, jong sejatinya adalah penutup kepala dikenakan oleh para perempuan dalam acara-acara sakral di Bayan sementara Jong atau Memenjong sendiri sebutan pada cara mengunakan Kain Bayan bagi laki-laki yaitu dengancaraujung kain di buat meruncing ke tanah/keBawah atau disebutmemenjong.
Bayan dikenal juga sebagai daerah yang mensakralkan pembuatan kain antara lain Kain Umbak Kombong,Kain Kagungan dan Kain Bebo. Kain-kain tersebut penenunannya melalui ritual-ritual tertentu oleh penenun terbaik di bayan dengan pengerjaannya tidak boleh ditenun sembarangan, Ikat Kepala atau kagungan sebagai tanda Jabatan seorang Pengemban Adat dibuat melalui prosesi yang cukup lama.
Makna-makna kombinasi warna dalam kain tenun Bayan antara lain:
- Hitam bermakna kekuatan dan kewibawaan warna bumi dan tanah
- Merah berarti berani dan warna darah,
- Putih berarti kesucian warna melambangkan keagamaan dan hubungan ketuhanan,
- kuning warna padi melambangkan kemakmuran,
- Hijau warna daun melambangkan kelestarian serta
- biru adalah warna air dan langit mengambarkan ketenangan dan ketentraman.
Cara mengunakan pakaian adat Bayan dengan menyembunyikan tangan kiri bagi laki-laki maupun perempuanmemiliki nilai kearifanbahwa ketika memberikan sesuatu kepada orang lain dengan tangan kanan maka, jangan sekali-kali mengharap sesuatu kembali terhadap apa yang telah diberikan kepada orang lain, ini disimbolkan dengan menyembunyikan tangan kiri.
mengunakan tangan kiri identik pula dengan memegang hal-hal yang bersifat kotor atau keburukan maka, menyembunyikannya bermakna jangan selalu mengumbar keburukan di depan orang banyak apakah itu keburukan diri sendiri maupun keburukan orang lain.
Beberapa Kain dan motif tenun Bayan sbb:
- JONG Adalah Penutup Kepala yang dipergunakan seorang perempuan pada acara-acara Adat yang berlangsung di Bayan. Jong disebut usap ketika fungsinya sebagai penutup sekapur sirih yang dihaturkan kepada para tetua adat. Usap juga dipergunakan untuk menutup kepala seorang yang meninggal sebelum di kuburkan ukurannya 0,4 m x 0,4 m.
- LIPAK adalah sehelai kain tenun dipergunakan sebagai penutup Bagian Dada atau biasa disebut kemben, kain lipak dikenakan oleh para perempuan Bayan. Lipak termasuk sebutan motif yang dipergunakan dengan sulaman-sulaman khas yang di tenun ditengah-tengah kain dengan kombinasi motif pucuk rembong pada pinggir dalam kain ukurannya 0,8 m x 1,5m
- SAMPUR Adalah sehelai kain tenun dengan satu warna polos dapat berwarna merah saja,Kuning saja, Hijau saja, biru saja atau warna-warna lain yang dipakai untuk menutup bagian bahu,lengan dan bagian tangan kiri ukuranya 1 m x 1,5 m
- KERENG POLENG adalah sehelai kain dengan motif warna-warni yang dikenakan seorang perempuan pada saat mengikuti acara-acara ritual adat.
Makna warna-warni yang pakaiankan pada perempuan adalah melambangkan keindahan digambarkan seperti bunga ditaman yang berwarna-warni ukuranya 1,2 m x 1,5 m
- SAPUK adalah Pengikat kepala yang dipergunakan seorang laki-laki pada ritual-ritual adat yang ada di bayan
Sapuk dikenakan meruncing keatas mengambarkan ketakwaan kepada Tuhan yang maha esa Warna Sapuk Hitam dikenakan oleh tokoh adat atau disebut tuak lokak dan Merah dipakai seorang lang-lang atau pengawal atau pasukan kerajaan merah bermakna berani dan Putih dikenakan seorang Kiayi atau tokoh agama putih melambangkan kesucian.
- REJASA adalah penutup Bahu,lengan dan tangan yang dipakaikan kepada seorang laki-laki pada acara- acara ritual Adat di Bayan. Rejasa dengan motif garis-garis tipis putih dan merah tua dengan warna dominan hitam melambangkan kewibawaan dan kekuatan seorang laki-laki. 1 m x 1,5 m
- LONDONG ABANG adalah sehelai kain dipakai seorang laki-laki sebagai penutup baawah atau sebagai sarung dengan motif garis dan dominan berwarna merah hati bermakna berani ukuran 1,2 m x 1,5 m
- BENANG BAYAN/BENANG MATAK adalah seuntai benang yang dipergunakan untuk mengikat rejasa sehingga dapat membantu memperkuat dodot rejasa,
- UMBAK KOMBONG Adalah sehelai kain yang ditenun mengunakan benang Bayan diwarnai dengan warna alam yang berasal dari kulit kayu dengan warna kuning dominan pada saat mulai menenun dilaksanakan ritual khusus karena umbak kombong dipergunakan untuk acara ngurisang menurut tradisi suku bayan.
- MUSELLA/sejadah fungsinya dipergunakan oleh para kiayi sebagai sejadah pada saat sholat musella juga dapat berfungsi sebagai ikat kepala bagi pengantin pria ketika melaksanakan ijab kabul akad nikah dalam adat perkawinan Bayan.
- BONGOT KAGUNGAN adalah sehelai ikat kepala yang dipergunakan oleh para kiayi kagungan berwarna putih dan ditenun melalui proses yang sakral dibuat pada saat mengangkat pengemban Adat Bayan.
- KERENG BEBO adalah kain yang ditenun khusus dan dipergunakan khusus untuk mendekorasilangit-langit Makam Reak pada saat Gawe Alip dan kain langit-langit mesjid kuno pada saat gawe lohor.
Cara menggunakan pakaian Adat Bayan bagi seorang perempuan Jong dipakai dikepala Lipak di pakai sebagai kemben penutup bagian dada dan Sampur di pergunakan dengan diikatkan di pinggang untuk menutup bagian Bahu dan tangan kiri serta poleng di pakai sebagai Sarung bagian Bawah.
Bagi seorang Laki-laki Sapuk sebagai ikat kepala kemudian Rejasa fungsinya sama seperti sampur diikatkan di pinggang untuk menutup bahu dan tangan kiri dan londong Abang dipakai sebagai sarung atau kain bawahan
BUSANA ADAT DAN TENUN TRADISIONAL
Tujuan Pembelajaran:
- Peserta didik dapat memahami Pakem busana Adat Bayan
- Peserta didik mampu menerapkan cara mengunakan pakaian adat yang baik dan benar
- Peserta didik turut serta dalam menjaga warisan tenun adat bayan
- Peserta didik diharapkan mampu mengembangkan busana/pakian adat bayan dalam batas-batas yang wajar.
Metode Pembelajaran yang dipergunakan adalah tatap muka dengan system pembelajaran Orang Dewasa atau andragogy.
Pengertian :
- Busana adat adalah pakaian adat penutup tubuh yang menunjukkan ke khassan daerah tertentu yang kemudian mudah dikenali.
- Tenun sendiri bermakna proses pembuatan kain.
Tujuan Umum Mengunakan Pakaian:
- Melindungi tubuh dari sengatan Matahari dan bahaya lain yang dapat mempengaruhi kulit manusia.
- Menjaga Penampilandan Menunjukkan sifat atau kepribadian personal
Maksud dan tujuan mengunakan pakaian adat
- Menunjukkan identitas adat
- Menunjukkan kwalitas etika/norma adat
- Menunjukkan status adat
- Menunjukkan sejarah atau mengambarkan sebuah peradaban.
Yang dimaksud dengan Pakem Pakaian adat Bayan adalah seluruh proses pembuatan kain adat yang dilakukan dari pemintalan benang menjadi Kapas sampai dengan bagaimana kain digunakan dengan baik dan benar Antara lain:
- Menenun dalam Bahasa Bayan disebut Mengantek
- Alat dan Bahan yang dipergunakan
- Cara Menenun
- Memisahkan benang dari bijinya
- Membuat kapas menjadi benang disebut kliot
- Memasukkan benang helai demi helai kedalam alat yang disebut suri
- Menenun dengan cara memasukkan benang helai demi helai sehingga membentuk selembar kain atau disebut mengantek.
- Pewarnaan / nyelupin
- Bahan-bahan pewarna Alami
- Daun2 warna Hijau untuk warna ungu
- Kunyit untuk warna kuning
- Kulit pohon pace untuk warna merah
- Ubi ungu untuk warna biru
- Cara mewarnai
Semua Bahan dimasak dalam kuali dan kemudian dimasak sampai mendidih kemudian benang dicelupkan kedalam kuali tersebut tunggu beberapa saat sampai air meresap kedalah benangkemudian benang diangkat ditiriskan lalu dikeringkan.
- Makna Warna dst.
- Kain-Kain Sakral
- Lembidang
- Bongot kiayi kagungan
- Umbaq Kombong
- Mushela
- Kereng Bebo
- Cara Mengunakan busana Adat