Detail Opini Guru

Mengenal Lebih Dekat, Masjid Kuno Bayan “Tertua & Kokoh” di Pulau 1000 masjid

Senin, 13 Januari 2025 14:33 WIB
  1904 |   -

Penulis : Muhammad Baidhawi Ms, S.Pd (Guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Bayan)

Pulau Lombok identik dengan wisata alamnya yang menawan, namun dibalik keindahan alamnya, terdapat wisata religi bersejarah yang patut untuk dikunjungi yaitu Masjid Bayan Beleq. Masjid Bayan Beleq berlokasi di Desa Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kabupaten Lombok Utara yang dimekarkan 13 tahun lalu dari Kabupaten Lombok barat, ternyata bukan saja kaya dari sisi budaya dan pariwisata, namun juga memiliki situs sejarah yang masih berdiri tegak hingga sekarang. Situs yang dimaksud adalah Masjid Kuno Bayan Beleq, Desa Bayan. Masjid yang berdiri disebuah bukit dan dikelilingi beberapa cungkup makam para penyebar agama Islam ini, diperkirakan dibangun ratusan tahun lalu, oleh seorang muballigh. Namun hingga saat ini belum ditemukan sumber tertulis siapa pendirinya dan pada tahun berapa didirikan. Yang jelas usia masjid yang kini dijadikan sebagai ikon pariwisata budaya ini sudah cukup tua.

Masjid Kuno Bayan Beleq ialah peninggalan terbesar yang menjadi saksi bisu penyebaran Islam di Pulau Lombok, khususnya Bayan. Bangunan ini menjadi situs cagar budaya yang dilindungi dan dipelihara oleh pemerintah serta warga setempat. Bangunan ini menggambarkan peradaban masyarakat Lombok Utara yang dibangun berdasarkan kesadaran kosmos, kesadaran sejarah, kesadaran adat dan kesadaran spiritual.

Belum ada penjelasan pasti kapan Masjid Kuno Bayan Beleq dibangun. Namun beberapa sumber mengatakan awal keberadaan masjid tersebut dapat dilihat dari masuknya agama Islam di Pulau Lombok, yaitu pada awal abad ke-16. Ajaran Islam di Lombok diyakini dibawa dari Pulau Jawa, terbukti dari kitab fiqih, suluk, dan lontar yang menjadi pedoman mereka.

Masjid yang juga menjadi ikon pariwisata Lombok ini memilik arsitektur bangunan berukuran 9×9 meter persegi. Dindingnya rendah dan terbuat dari anyaman bambu. Tak seperti masjid pada umumnya yang memiliki kubah, atap Masjid Kuno Bayan Beleq berbentuk tumpang yang tersusun rapi dari bilah bambu atau dikenal dengan Bahasa Dayan Gunung yaitu atap santek. Sementara itu, lantai tanah masjid merupakan susunan batu kali. Konstruksi masjid ini terbagi menjadi tiga bagian, yakni kepala, badan dan kaki. Ketiganya memiliki filosofi tersendiri. Bagian kepala menggambarkan dunia atas, bagian badan menggambarakan dunia tengah, dan bagian kaki menggambarkan dunia bawah yang merupakan satu kesatuan dalam entitas kosmos masyarakat Lombok Utara.

Masjid yang lebih terlihat seperti rumah tradisional masyarakat Bayan ini memiliki denah berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi 8,90 meter. Ada 4 soko guru atau tiang utama yang menopang bangunan, yang terbuat dari kayu nangka. Tiang tersebut berbentuk silinder dengan diameter 23 centimeter dan tinggi 4,60 meter.Uniknya, keempat tiang itu berasal dari empat desa berbeda, yakni Desa Bilok Petung Lombok Timur untuk tiang di sebelah tenggara, Desa Terengan untuk tiang sebelah timur laut, Desa Senaru untuk tiang sebelah barat laut, dan Dusun Semokon, Desa Sukadana untuk tiang sebelah barat daya.

Fungsi setiap tiang pun berbeda tiang sebelah Tenggara difungsikan untuk khatib, tiang di sebelah Timur Laut untuk Lebai, tiang di sebelah Barat Laut untuk Mangku Bayan Timur, sedangkan tiang sebelah Barat Daya untuk Penghulu. Selain itu Masjid yang kokoh ini sekalipun telah terjadi Gempa bumi tahun 2018 yang amat dasyat tidak dapat merusak atau bahkan mengahcurkan bagian apapun dari Masjid ini, terlebih tiang-tiang ini juga berfungsi sebagai tempat menempelkan dinding yang terbuat dari bambu yang dibelah dengan cara ditumbuk, disebut pagar rancak.
Tentu apabila beribadah di tempat ini Pakaian yang dikenakan para kiai dan imam masjid memiliki arti tersendiri. Contohnya, warna putih hanya digunakan para kiai sebagai lambing kesucian.Sedangkan kain panjang atau dodot berwarna merah memberi arti jiwa kepemimpinan. Pakaian tersebut dilengkapi lagi dengan ikat keapala bernama sapuq atau bongot. Celana dalam bentuk apapun tidak diperbolehkan. Orang-orang yang boleh masuk adalah keturunan dari para penghulu atau kiai yang menyebarkan agama Islam terdahulu.

Agak berbeda dengan pakaian yang harus perempuan kenakan saat memasuki area masjid, perempuan yang ingin masuk ke Masjid Kuno Bayan Beleq cukup menggunakan kemben atau kain yang hanya sebatas dada. Peraturan itu dibuat untuk mengurangi kemungkinan mereka masuk dalam keadaan tidak bersih karena pakaian yang mereka gunakan sebelumnya secara tidak sadar sudah terkena kotoran atau najis.
Disekitar Masjid kono bayan Ada beberapa makam mengelilingi bangunan masjid. Makam-makam tersebut merupakan makam para kiai yang membawa Islam dan menyebarluaskannya di Lombok pada zaman dahulu. Nama yang tercatat pada makam tersebut antara lain, Pawelangan, Anyar, Titi Mas Puluh, Sesait dan Karem Saleh. Makam mereka berbentuk seperti rumah dengan dinding anyaman dari bambu.
Ada pula makam milik Syekh Abdul Razak, seorang ulama yang menyiarkan agama Islam sampai ke belahan negara lain di abad ke-16 hingga 17 Masehi. Berbeda dengan yang lain, makam ini berada di bagian dalam masjid bersama dengan sebuah bedug dari kayu yang digantung di tiang atap masjid.

Maturtampiasih telah membaca, Tunas Ampurayan tiang leq Pelungguh sami apabila ada hal-hal yang keliru dan salah dalam menulis opini ini.

Sumber :
-Buku “Sejarah Kedatuan Sasak Lombok” Oleh Bakrie (2012)
-Wikipedia
-Buku “Lombok” Penaklukkan, Penjajahan dan keterbelakangan Oleh Dr. ALfons van der Kraan
Sekian.

 

Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini